BAB I
PROFIL DESA
a. SEJARAH SINGKAT DESA ANDUNG BIRU
Bismillahirrohmanirrohim
Syukur kami panjatkan kehadirat allah subahanahuwata`ala Sholawat dan salam kami haturkan pada baginda agung nabi besar muhammad sollallahu alaihi wasallam, keluarga, sahabat, dan kepada seluruh ummatnya.
Alhamdulillah kami dapat menyusun sejarah singkat desa andung biru dengan harapan Semoga catatan ini dapat bermanfaat bagi segenap pembaca khususnya bagi segenap masyarakat desa andung biru.
Kami berterima kasih kepada semua nara sumber yang telah memberikan masukan dan informasi singkat tentang terbentuknya desa andung biru, Terutama kepada sesepuh desa andung biru
1. Bpk. H. SAMUD : Mantan kepala desa andung biru
2. Bpk. SARI : Sesepuh dusun lawang kedaton
3. Bpk. H. JAMALUDIN : Sesepuh dusun sumber kapung
4. Bpk. ESSO : Sesepuh pondok klakah
5. Bpk. ARNO : Sesepuh pondok klakah
6. Bpk. H. SUNAM : Sesepuh dusun krajan
Kepada pembaca apabila ada catatan yang kurang sesuai dengan ilmudan prepersi yang berbeda tentang desa andungbiru, kami mohon maaf atas kekurangan dan keterbatasan kami sebagai manusia. Hanya kepada allah subahanallahuwata`ala kami mohon petunjuk dan bimbingannya semoga kemudian hari kami dapat menyempurnakan catatan ini.
b. HAL IKHWAL SEBELUM TERBENTUKNYA DESA ANDUNG BIRU
Kawasan dilereng gunung argopuro tepatnya di sebelah barat, adalah sebuah tempat atau hamparan perbukitan yang sangat luas. Sehingga pada suatu saat datanglah beberapa orang prajurit krajaan yang dipimpin oleh seorang raja yang bernama AERLANGGA. Rupanya prajurit-prajurit tersebut diutus untuk mencari lokasi yang tepat untuk dijadikan tempat bagi selirnya yang bernama DEWI RENGGANIS.
Dari penelusuran yang dilakukan oleh prajurit-prajurit tersebut ditemukanlah sebuat tempat yang dianggap baik sebagai peristirahatan. Selanjutnya dibangun sebuah rumah dan tempat pemujaan yang diberi nama CANDI KEDATON.
Candi kedaton berlokasi ditengah tengah diantara sungai dan jalan menuju perkebunan teh. Mengapa kami meyakini bahwa candi kedaton adalah peninggalan raja aerlangga...? karena pada tahun 1993 disekitar candi kedaton ditemukan patung setinggi ukuran manusia yang menurut penelitian dari dinas kebudayaan bahwa, patung tersebut adalah patung raja aerlangga. Besamaan dengan ditemukannya patung raja aerlangga ditemukannya juga beberapa patung seperti seorang permaisuri. Dan diyakini patung tersebut adalah patung dewi rengganis seorang selir dari raja aerlangga. Disekitar candi kedaton dahulu banyak ditemukan peninggalan-peninggalan dewi rengganis seperti kalung emas dan perabotan rumah tangga yang terbuat dari tembaga dan tanah liat. Namun karena ditemukan oleh masyarakat awam yang tidak mengetahui bahwa barang-barang tersebut bernilai sejarah dang berharga sangat mahal sehingga hanya dibuat mainan bagi anak-anak. Candi kedaton adalah aset desa andung biru bahkan aset pemerintah yang harus dilestarikan dan dilindungi keberadaannya. Candi kedaton dapat memberi penghasilan pada masyarakat desa andung biru apabila masyarakat konsisten dan berkeinginan yang kuat merawat dan melestarikan benda-benda bersejarah. Tidak menutup kemungkinan candi kedaton akan dikunjungi para wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Namun masyarakt dan pemerintah desa andung biru bahkan mungkin pemerintah kabupaten setidaknya bisa membantu dengan menyediakan fasilitas pendukung seperti, perbaikan jalan menuju candi dan pengadaan arena bermain bagi anak-anak disekitar candi.
Candi kedaton pernah mengalami musibah ketika pada tahun 2003 pohon beringin didekat candi roboh dan menimpanya, sehingga candi rusak parah, bahkan kerusakannya mencapai 70%. Namun lambat laun dinas kebudayaan memperbaikinya dan sekarang sudah selesai 100% dan bisa dikunjungi sebagai objek wisata.
c. DATANGNYA SEORANG PENGEMBARA DARI PULAU MADURA
Setelah masuknya agama islam ditanah jawa seiting hancurnya kerajaan-kerajaan ditanah jawa maka datanglah seorang pengembara ke tanah jawa tepatnya disebelah barat lereng gunung argopuro. Pengembara tersebut membuka laha, yang pertama adalah disebelah utara candi kedaton. Pada saat itu kwasannya masih berupa hutan belantara karena tidak pernah terjemah oleh tangan manusia. Berselang beberapa bulan dari kedatangan pengembara tersebut, sudah terbukan lahan pertanian yang cukup luas sehingga mencapai satu hektar. Lama kelamaan setelah beberapa tahu kedatangan pengembara kesebelah barat lereng gunung argopuro, maka yang semula hutan belantara pada saat itu beberapa bukit kecil sudah menjadi lahan pertanian. Karena lahan yang terbuka tanahnya sangat subur dan cocok untuk segala jenis tanama maka tersiarlah beberapa daerah lain. Sehingga banyak orang mengikuti jejak pengembara dan menetap dilahan pertanian yang digarap oleh pengembara tersebut.
Setelah terbentuk permukiman dari beberapa keluarga maka diketahuilah asal muasal dari pengembara dimaksud yaitu bernama, EMBAH UMBARAN yang berasal dari pulau madura, tepatnya dari kabupaten sumenep.
Yang semula hanya beberapa keluarga saja yang mengikuti jejak Embah Umbaran menetap dilahan pertanian yang subur itu, akhirnya dari beberapa bukit kecil yang ada dilereng gunung argopuro hampir seluruhnya sudah menjadi lahan pertanian. Embah umbaran menurut informasi yang hampir diterima umurnya mencapai hampir 200 tahun. Dari sumber informasi yang lain embah umbaran meninggal dunia setelah beberapa saat pendudukan tentara kolonial belanda masuk ke indonesia.
Embah umbaran dimakamkan disebuah tempat dimana beliau pertama kali membuka lahan dan sampai sekarang makam embah umbaran masih terawat dengan baik tempatnya diatas bukit disebelah utara balai desa andung biru. Dan karena jasa beliau sangat banyak terhadap masyarakat dan desa andung biru keseluruhan maka setiap tahun masyarakat desa andung biru mengadakan acara selamatan desa dan tasyakuran untuk mengenang dan menghormati jasa beliau, mendiang embah umbaran.
d. ASAL MULA NAMA DESA ANDUNG BIRU
Nama desa andung biru diambil dari nama sebuah tanaman (pohon jenis kembang) yang bernama andung, tanaman andung banyak terdapat diareal desa, bahkan disalah satu dusun tanaman itu hampir mendominasi diantara tanaman-tanaman yang lain. Jenis tanaman itu ada dua warna, ada yang berwarna merah dan ada yang berwarna hijau.
Nama andung diambil dari nama pohon andung, sedangkan nama biru diambil dari nama warna pohon tersebut yang berwarna hijau. Warna hijau menurut bahasa madura adalah biru sedang yang memberi nama desa andung biru adalah seorang ulama keturunan arab, beliau bernama HABIB ABDULLAH. B eliau sendiri wafat didesa andung biru dan dimakamkan disebuah bukit kramat disebelah timur balai desa andung biru.
e. TERBENTUKNYA DESA ANDUNGBIRU
Sebelum terbentuk pemerintahan desas andungbiru kehidupan masyarakat dijalankan oleh ketua adat yang dikomando oleh krajaan. Baru setelah datang pemerintah kolonial belanda di indonesia, kurang lebih pada tahun 1650 pemerintahan desa dikomando oleh pemerintah belanda.
Diawali dari tahun 1861 M. Diadakan pemilihan kepala desa secara demokrasi, yaitu rakyat yang menentukan pilihannya. Pada pesta demokrasi di desa saat itu terpilih seorang laki laki bernama bapak Ilyas sebagai kepala pemerintahan dijajaran desa andungbiru. Bapak Ilyas menjabat kepala desa di desa andungbiru sampai beliau wafat pada tahun 1913 M. Bapak Ilyas menjadi kepala desa selama 52 tahun.
Setelah wafatnya kepala desa yang pertama diadakan lagi pemilihan kepala desa yang ke 2, dan yang terpilih pada saat itu adalah bapak Moyo, beliau cukup lama juga menjabat kepala desa di andungbiru. Sejak tahun 1913 M. Sampai dengan tahun1966 M. Dan semenjak kepemimpinan bapak Moyo desa andungbiru dibagi menjadi 4 dusun yaitu, dusun Krajan berbatasan langsung dengan desa sebelah yang bernama desa andungbiru. Dusun kedua adalah dusun Pondok Klaka, diberi nama Pondok Klaka karena mayoritas penduduk setempat atap rumahnya dibuat dari batang bambu dibelah dua istilah bahasa madura (Klaka). Dusun ketiga adalah Dusun Sumber Kapung letaknya disebelah tenggara berbatasan dengan Desa Sumber Duren Kecamatan Krucil.
Dusun keempat adalah Dusun Lawang Kedaton letaknya ditimur laut letaknya berbatasan dengan Desa Gelang Kecamatan Sumber Baru Kecamatan Jember.
Diberi nama Lawang kedaton karena dusun itu sebagai pintu masuk para pengunjung ke candi kedaton. Di dusun lawang kedaton ada sebuah pemandangan yang unik yaitu sehamparan kebun teh yang daunnya dapat dipergunakan untuk bahan minuman. Tanaman teh awal mula dibawa oleh pemerintah belanda dan mulai dibudidayakan didusun lawang kedaton sejak tahun 1927 M. Penjabat kepala desa yang ketiga adalah bapak Joyosari beliau menjabat mulai tahun 1966 M. Selama tiga periode, sampai dengan tahun 1990 M. Desa andungbiru termasuk desa yang paling belakang atau desa yang paling tertinggal dari pada desa desa yang lain diwilayah kecamatan tiris, karena letaknya diujung paling timur dibawah langsung gunung argopuro. Penjabat kepala desa keempat adalah bapak H. Samut beliau menjabat kepala desa periode pertama dari tahun 1990 sampai tahun 1999. Dan terpilih kembali periode kedua dari 1999 sampai dengan 2008. Penjabat kepala desa kelima adalah H. Nur Rahmat Soleh, beliau menjabat kepala desa hanya satu periode dari tahun 2008 sampai tahun 2015. penjabat kepala desa adalah bapak Essam dari tahun sekarang 2015.
2. KONDISI UMUM DESA
Desa andungbiru terletak di kecamatan tiris kabupaten probolinggo memiliki luas administrasinya 2.210.220 Ha, terdiri dari 7 (tujuh) dusun dengan jumlah RT:15 dan RW:5 yaitu :
1. Dusun krajan dengan jumlah RT;3 (RT.04,02,03 RW.01)
2. Dusun klakah dengan jumlah RT;2 (RT.04,05, RW.02
3. Dusun kalah 1 dengan jumlah RT; 2 (RT.06,07 RW. 02)
4. Dusun sumber kapung RT; 1 (RT.08 RW.03)
5. Dusun sumber kapung 1 dengan jumlah RT; 2 (RT.09,10 RW.03)
6. Dusun kedaton dengan jumlah RT; 2 (RT.11,12 RW.04)
7. Dusun lawang kedaton dengan jumlah RT; 3 (RT.13,14,15 RW.05)
Sedangkan batas-batas wilayah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Desa Tiris dan Desa Sumber Duren Kec. Krucil
b. Sebelah Timur : Hutan Kraksaan
c. Sebelah Selatan : Hutan Jember Desa Gelang Kab. Jember
d. Setelah Barat : Desa Tlogoargo dan Desa Andungsari Kec. Tiris
Luas wilayah dengan rincian penggunaan sebagai berikut :
NO
|
Uraian
|
Luas
( Ha )
|
1
|
Luas Permukiman
|
90.106 Ha
|
2
|
Luas Persawahan
|
95 Ha
|
3
|
Luas Perkebunan
| |
4
|
Luas Kuburan
| |
5
|
Luas Pekarangan
|
201 Ha
|
6
|
Luas Taman
| |
7
|
Luas Perkantoran
| |
8
|
Luas Prasarana Umum Lainnya
| |
Luas Wilayah
|
2.210,220
|
Sedangkan tanah untuk fasilitas perkantoran dan umum dengan rincian sebagai berikut :
NO
|
Uraian
|
Luas
( Ha )
|
1
|
Tana Kas Desa :
| |
a. Tanah Bengkok
|
0,25 Ha
| |
b. Tanah Titi Sara
| ||
c. Kebun Desa
| ||
d. Sawah Desa
| ||
2
|
Lapangan Olahraga
| |
3
|
Perkantoran Pemerintah
| |
4
|
Ruang Publik/taman kota
| |
5
|
Tempat pemakaman desa/umum
| |
6
|
Tempat pembuangan sampah
| |
7
|
Bangunan sekolah/perguruan tinggi
| |
8
|
Pertokoan
| |
9
|
Fasilitas pasar
| |
10
|
Terminal
| |
11
|
Tanah utk jalan
| |
12
|
Daerah tangkapan air
| |
13
|
Usaha perikanan
| |
14
|
Sutet/aliran listrik tegangan tinggi
| |
Total luas
|
Jumlah penduduk pada tahun 2015 tercatat sebanyak 5559jiwa, terdiri atas laki-laki 2761 jiwa dan perempuan 2798 jiwa.
Jumlah penduduk di tiap dusun tahun 2015
NO
|
dusun
|
Jumlah Penduduk
|
Jumlah
KK
|
Jumlah KK Miskin
| ||
L
|
P
|
Total
| ||||
1
|
Krajan
|
515
|
495
|
1.010
|
255
|
124
|
2
|
Klakah
|
411
|
417
|
828
|
234
|
128
|
3
|
Klakah 1
|
277
|
255
|
482
|
132
|
97
|
4
|
Sumber Kapung
|
238
|
238
|
476
|
130
|
62
|
5
|
Sumber Kapung 1
|
321
|
337
|
658
|
165
|
76
|
6
|
Kedaton
|
421
|
432
|
853
|
224
|
69
|
7
|
Lawang Kedaton
|
628
|
624
|
1.252
|
339
|
77
|
Jumlah
|
2.761
|
2.798
|
5.559
|
1.479
|
633
|
Pertumbuhan Penduduk
Jenis
kelamin
|
Tahun
|
Rata Rata %
Pemberitahuan
| |||
2012
|
2013
|
2014
|
2015
| ||
Laki laki
|
2.738
|
2.774
|
2.761
| ||
Perempuan
|
2.801
|
2.813
|
2.798
| ||
Jumlah
|
5.539
|
5.587
|
5.559
|
Sebagian besar penduduk desa bekerja pada sektor pertanian disusul sektor peternak, pedagang, kuli, pegawai swasta, secara detail mata pencaharian penduduk adalah sebagai berikut :
Mata Pencaharian Penduduk
NO
|
Mata Pencaharian
|
Th. 2014
|
Th. 2015
| ||
L
|
P
|
L
|
P
| ||
1
|
Petani
|
825
|
188
|
905
|
164
|
2
|
Buruh Tani
|
487
|
88
|
557
|
129
|
3
|
Buruh Migran Perempuan
| ||||
4
|
Buruh Migran Laki-laki
| ||||
5
|
Pegawai negeri sipil
|
3
|
1
|
4
|
1
|
6
|
Pengrajin industri rumah tangga
|
1
|
2
| ||
7
|
Pedagang keliling
|
3
|
7
|
7
|
7
|
8
|
Peternak pribadi
|
979
|
24
|
986
|
33
|
9
|
Nelayan
| ||||
10
|
Montir
| ||||
11
|
Dokter swasta
| ||||
12
|
Bidan swasta
| ||||
13
|
Perawat swasta
| ||||
14
|
Pembantu rumah tangga
| ||||
15
|
TNI
| ||||
16
|
POLRI
| ||||
17
|
Pensiunan PNS/TNI/POLRI
| ||||
18
|
Pengusaha kecil menengah
|
18
|
6
|
22
|
6
|
19
|
Pengacara
| ||||
20
|
Notaris
| ||||
21
|
Dukun kampung terlatih
| ||||
22
|
Jasa pengobatan alternatif
| ||||
23
|
Dosen swasta
| ||||
24
|
Pengusaha besar
|
1
|
1
| ||
25
|
Arsitektur
| ||||
26
|
Seniman/artis
| ||||
27
|
Karyawan perusahaan swasta
|
66
|
72
|
62
|
44
|
28
|
Karyawan perusahaan pemerintah
|
3
|
3
| ||
29
|
Makelar/broker/mediator
| ||||
30
|
Sopir
|
7
|
11
| ||
31
|
Tukang becak
| ||||
32
|
Tukang ojek
| ||||
33
|
Tukang cukur
| ||||
34
|
Tukang batu/kayu
|
81
|
78
| ||
35
|
Kusir dokar
| ||||
Jumlah
|
2.473
|
286
|
2.638
|
384
|
Tingkat pendidikan
NO
|
Tingkat pendidikan
Yang ditamatkan
|
Tahun ......
|
Tahun 2014
|
Tahun 2015
| |||
L
|
P
|
L
|
P
|
L
|
P
| ||
1
|
Tidak tamat SD
|
1.451
|
1.308
|
1.486
|
1.347
| ||
2
|
Tamat SD
|
897
|
862
|
942
|
897
| ||
3
|
Tamat SLTP
|
403
|
391
|
422
|
382
| ||
4
|
Tamat SLTA
|
136
|
132
|
153
|
146
| ||
5
|
Tamat Akademi/PT
|
Jumlah Lembaga Pendidikan
NO
|
Pendidikan
|
Tahun
2013
|
Tahun
2014
|
Tahun
2015
|
1
|
TK/PAUD/RA
|
4
|
4
|
4
|
2
|
SD/Sederajat
|
7
|
7
|
7
|
3
|
SLTP/Sederajat
|
2
|
2
|
2
|
4
|
SLTA/Sederajat
| |||
5
|
PTN
| |||
6
|
PTS
| |||
7
|
SLB
| |||
Jumlah pendidikan
|
13
|
13
|
13
|
Jumlah Prasarana Kesehatan
NO
|
Uraian
|
Tahun
2013
|
Tahun
2014
|
Tahun
2015
|
1
|
Rumah sakit umum daerah
| |||
2
|
Rumah sakit umum swasta
| |||
3
|
Puskesmas umum
| |||
4
|
Puskesmas perawatan
| |||
5
|
Puskesmas pembantu
| |||
6
|
Poliklinik/balai pengobatan
| |||
7
|
Apotik
| |||
8
|
Posyandu
| |||
9
|
Toko obat
| |||
10
|
Balai pengobatan masyarakat swasta
| |||
11
|
Gudang menyimpan obat
| |||
12
|
Rumah/kantor/ praktek dokter
| |||
13
|
Rumah bersalin
| |||
14
|
Balai kesehatan ibu dan anak
| |||
15
|
Rumah sakit mata (khusus)
| |||
16
|
Poskesdes
| |||
17
|
Puskesling
| |||
18
|
Poskestren
| |||
19
|
polindes
|
Luas Tanaman Pangan Menurut Komoditas Tahun 2015
NO
|
Uraian
|
Satuan
(Ha)
|
Satuan
(Ton/Ha)
|
1
|
Padi sawah
|
205 Ha
|
2/Ha
|
2
|
Padi ladang
| ||
3
|
Jagung
|
201
| |
4
|
Kacang kedelai
| ||
5
|
Kacang tanah
| ||
6
|
Kacang panjang
| ||
7
|
Cabe
|
10 Ha
| |
8
|
Tomat
|
Struktur Organisasi Pemerintah Desa
1. Masalah dan Potensi Desa
Daftar peta permasalahan ini didapat dari hasil musren bangdes penyusunan RPJM Desa yang menghadirkan masing masing perwakilan dusun yang berkompeten dan mewakili unsur unsur yang ada di dalamnya dengan menggunakan alat kaji potret Desa, diagram venn, hubungan kelembagaan serta kalender musim dan sebagai data tambahan dilakukan upaya observasi dan wawancara dengan para pihak terkait.
Semua pandangan yang muncul diinventarisir, dikoding dan diskoring, untuk kemudian diurutkan berdasarkan nilai permasalahan yang mendapat skoring terbanyak dimasing masing bidang. Karena begitu banyaknya masalah yang masuk maka diupayakan reduksi data, sehingga masalah disini benar benar masalah pokok dan penting.
Apa benar di sekitar candi kedaton ada sumur upas dan sumur itu beracun
BalasHapus